Senin, 13 Desember 2010

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) DAN PENGGERAKAN.

M. Syukurman

Abstrak

Pendidikan dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui system persekolahan, pendidikan nonformal dilaksanakan dengan system diluar persekolan, dan pendidikan informal dilaksanakan ditengah masyarakat. Pendidikan Nonformal pada umumnya peserta didiknya adalah orang dewasa. Pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 26 tertera secara ekplisit pendidikan non formal, namun makna, pengertian dan pemahamanya sama dengan pendidikan luar sekolah. 

Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dilaksanakan diluar system persekolahan yang sangat luwes sekali. Sasaran dari pendidikan luar sekolah adalah seluruh lapiran masyarakat yang tidak dapat kesempatan mengikuti pendidikan persekolahan, atau yang telah tamat pendidikan persekolahan yang membutuhkan. Tidak terdapat persyaratan kusus bagi peserta pendidikan luar sekolah. 

Pendidikan luar sekolah dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat. Keberhasilan penyelenggaranya pendidikan luar sekolah, baik yang dilaksanakan dalam wadah organisasi, skopnya kecil ataupun besar. selalu dijalankan dengan manajemen. Manajemen memiliki unsur dan fungsi. Pengerakan adalah melaksanakan fungsi manajemen. Warga belajar pendidikan luar sekolah mempunyai daya seperti daya fisik, daya nalar, daya rasa, daya cipta, daya karsa, daya karya, dan daya budi. Penyelenggara, tutor adalah menngerakan daya yang terdapat dalam diri warga belajar. Keberhasil penggerakan daya warga belajar menentukan keberhasilan pelaksanaan pendidikan luar sekolah.

Kata kunci : Pendidikan Orang Dewasa (POD). Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Jumat, 10 Desember 2010

PENGARUH SIKAP DAN TINGKAT INTELEGENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SMK TRI BHAKTI BANGKO
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

M. Jainuri

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi suatu fenomena bahwa adanya kesenjangan antara sikap belajar dan intelegensi terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas II SMK Tri Bhakti Bangko Tahun Pelajaran 2009/2010. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara sikap belajar dengan prestasi belajar, intelegensi dengan prestasi belajar, sikap belajar dengan intelegensi, sikap belajar dan intelegensi secara bersama – sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas II SMK Tri Bhakti Bangko Tahun Pelajaran 2009/2010.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap belajar (X1) dan intelegensi (X2) sedangkan prestasi belajar Matematika sebagai variabel terikat (Y). Responden penelitian adalah siswa kelas II SMK Tri Bhakti Bangko Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 18 orang sebagai populasi dan sekaligus diambil sampel. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket dengan skala likert untuk sikap belajar, tes intelegensi untuk mengetahui IQ dan untuk mengukur prestasi belajar siswa menggunakan metode dokumentasi berupa nilai ulangan harian. Nilai korelasi analisis validitas skala sikap antara 0,214 - 0,860 dan nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh 0,839.
MENGAKRABI PENELITIAN

Elfa Eriyani

Abstrak

Tulisan ini ditujukan agar dosen dan mahasiswa menyadari bahwa meneliti tidaklah sulit dan selanjutnya termotivasi untuk kreatif melaksanakan penelitian. Meneliti merupakan proses berpikir ilmiah yang memerlukan suatu sistem dan perencanaan yang disadari. Untuk itu, meneliti lebih mudah jika dikaitkan dengan pekerjaan rutin yang paling dikuasai dan paling disenangi, serta dapat dilakukan secara individual atau berkolaborasi.

Kata Kunci: penelitian, dosen, kolaborasi

A. Pendahuluan

Tomagola menyatakan bahwa para pencoleng atau pembajak bertoga berkeliaran melakukan corrupt academic culture di sarang ilmu (Kompas 2008).